Awalnya, chip kamera yang ditanamkan pada sebuah ponsel
hanyalah sebuah fitur tambahan. Dan bukan sebagai fitur utama yang ada pada
sebuah ponsel. Dan pada akhirnya teknologi kamera pada ponsel tampak berkembang
pesat. Dari kamera masih sebatas ukuran VGA, 1.3MP lalu 2MP sampai saat ini
Nokia 808 Pureview yang telah mengusung kamera superior berukuran 41MP.
Diawali sejak tahun 2003 dimana beberapa ponsel tanpa kamera
yang memiliki dukungan untuk MMS haruslah menggunakan kamera eksternal yang
dapat dihubungkan dengan kabel kecil atau langsung ke port data didasar
telepon. Kamera eksternal pada waktu itu biasanya menawarkan resolusi VGA atau
CIF. Ponsel yang didukung kamera tambahan seperti Siemens SL55, Sony Ericsson
T230 atau Sony Ericsson T68i. sayangnya kamera eksternal jenis ini biasanya
tidak kompatibel dengan ponsel yang lebih baru.
Saat ini ponsel berkamera sudah memiliki teknologi yang
canggih dan hampir memiliki hasil kamera yang sebanding dengan kamera digital
standard. Seperti Nokia N8 yang mengusung teknologi ponsel kamera pertama untuk
lensa 12MP autofocus. Dan merupakan salah satu ponsel kamera pertama yang
memiliki fitur optic Carl Zeiss dengan Xenon flash. Beberapa telepon dirancang
untuk menyerupai ponsel kamera digital kompak dan memiliki kualitas dan fitur
kamera yang baik seperti Sony Ericsson CyberShoot.
Tapi tahukah Anda bahwa teknologi sensor kamera yang ada
pada sebuah ponsel terdiri dari dua jenis yakni jenis CCD dan CMOS.
CCD (Charge Coupled Device) dan CMOS (Complementary Metal
Oxide Semiconductor) adalah dua teknologi sensor kamera yang berbeda untuk
menangkap gambar secara digital. Masing-masing memiliki kekuatan unik dan
memiliki kelebihan dibanding yang lain. Kedua jenis sensor kamera tersebut
mengubah cahaya menjadi muatan listrik dan berproses menjadi sinyal elektronik.
Dalam sebuah sensor CCD, setiap piksel yang ditransfer melalui jumlah sangat
terbatas dan akan dikonfersi sebagai sinyal analog. Semua piksel dikhususkan
untuk menangkap cahaya sehingga mendapatkan kualitas yang tinggi.
Keuntungan terbesar dari sensor CMOS adalah bahwa teknologi ini lebih murah
dibandingkan sensor CCD. Sementara kekurangan CMOS dibandingakan CCD karna
sensor CMOS biasanya menangkap baris pada satu waktu dalam waktu kurang lebih
1/60 th atau 1/50 th perdetik (tergantung pada referensi rate)
sehingga menimbulkan gambar miring (miring kekiri atau kekanan, tergantung pada
arah kamera dan gerak objek). Misalnya, ketika mobil bergerak dengan kecepatan
tinggi, mobil tidak akan terdistorsi tapi latar belakang akan tampak miring.
Sebuah sensor CCD tidak memiliki masalah ini, sehingga mampu menangkap seluruh
gambar sekaligus kedalam satu bingkai.
Beberapa perbedaannya antara lain:
- sensor CCD, kualitasnya tinggi, gambarnya low-noise. Sensor CMOS lebih rentan terhadap gangguan dan banyak noise.
- karena setiap piksel pada sensor CMOS memiliki beberapa transistor yang terletak disampingnya, kepekaan cahaya dari chip CMOS cenderung lebih rendah.
- CMOS mengkonsumsi daya lebih kecil sekaligus menghasilkan sensor berdaya rendah.
- CCD mengkonsumsi banyak daya. CCD mengkonsumsi daya sebanyak 100 kali lebih dibanding sensor CMOS.
- CMOS dapat dibuat pada hampir semua lini produksi, sehingga mereka cenderung sangat murah dibandingakan sensor CCD.
- Sensor CCD telah diproduksi masal dalam jangka waktu yang lama, sehingga cenderung memiliki kualitas lebih tinggi dan piksel lebih baik.
Sumber: Tabloid Pulsa

0 komentar
Posting Komentar